TUJUAN
PENDIDIKAN
Oleh:
Vivi Rahmawati (NPM.011937150962)
MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah:
ILMU PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Jamiluddin Yacub
JURUSAN TARBIYAH/SEMESTER II
STAI DARUSSALAM LAMPUNG
T.A. 2012
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN................................................................................................................3
TUJUAN PENDIDIKAN....................................................................................................4
Tujuan Pendidikan Umum.................................................................................................4
Tujuan Pendidikan Nasional..............................................................................................5
Tujuan Institusional ...........................................................................................................6
Tujuan Kurikular................................................................................................................7
Tujuan Pendidikan Islam...................................................................................................8
KESIMPULAN...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
PENDAHULUAN
Pendidikan
adalah suatu proses belajar mengajar atau penerapan ilmu. Dan dalam ilmu
pendidikan itu membahas seluk-beluk pendidikan sejak dari sistem, tujuan pendidikan,
materi pendidikan, sarana prasarana, pendidik (guru), anak didik, dan cara
penilaian. Pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Dalam pendidikan
Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup islam untuk
melestarikan, mengalihkan, menanamkan (internalisasi), dan mentransformasikan
nilai-nilai islam kepada pribadi generasi penerusnya. Ini dilakukan agar
nilai-nilai kultural-religius yang dicita-citakan dapat tetap berfungsi dan
berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Sehingga
timbul berbagai pendapat mengenai pengertian pendidikan sesuai dengan pandangan
atau pola pikir masing-masing ahli. Dalam makalah ini membahas tujuan
pendidikan yang disitu akan dibahas mengenai tujuan pendidikan umum, tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikular, dan tujuan pendidikan islam, pada pendidikan islam ini
mencakup pendidikan iman dan amal, yang ditujukan kepada perbaikan sifat mental
yang terwujud dalam amal perbuatan. Dan mempelajari ilmu pendidikan itu
sangatlah penting bagi kita untuk menuju hidup yang lebih maju dan sukses dalam
segala hal.
TUJUAN
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan kegiatan manusia yang
paling utama yang berkaitan dengan tujuan, pola kerja sumber dan orang. Agar
pendidikan itu dapat mencapai tujuannya maka diperlukan pengaturan atau upaya
tentu seperti penetapan tujuan yang akan dicapai, pola kerja yang produktif pemanfaatan
sumber yang efisien dan kerja sama orang-orang yang terpadu. Upaya tersebut
dapat diberi batasan sebagai administrasi pendidikan. Jelas bahwa setiap orang
yang terlibat dalam pendidikan seharusnya memahami sekaligus mahir dalam
administrasi pendidikan sehingga pemuatannya dalam itu tidak sia-sia bahkan
sebaliknya menjadi lebih produktif. Apalagi bagi guru yang merupakan ujung
tombak upaya pendidikan.
Dalam pendidikan itu terdapat dua jenis proses, yaitu
proses pendidikan dan non pendidikan. Proses pendidikan sering juga disebut
proses teknis sedangkan non pendidikan sering disebut non teknis. Seperti
perencanaan penilaian pelaksanaan pengajaran dan kurikulum, bahwa proses
pendidikan adalah pengembangan kepribadian manusia agar seluruh aspek ini terlaksana
secara harmonis dan sempurna di samping seluruh potensi manusia dapat terpadu
untuk mencapai suatu tujuan yang merupakan pangkal segala usaha, konsep tingkah
laku dan getar perasaan hati.[1]
Tujuan
Pendidikan Umum
Tampaknya para ahli pendidikan sepakat
bahwa tujuan pendidikan ialah manusia yang baik. Yang seringkali tidak mereka
sepakati ialah mengenai ciri yang harus diberikan pada “manusia yang baik” itu.[2]
Ciri manusia yang baik itu secara umum
dapat dibagi tiga yaitu:
1.
Badan sehat,
kuat serta mempunyai keterampilan (aspek jasmani);
2.
Pikiran
cerdas serta pandai (aspek akal);
3.
Hati
berkembang dengan baik (rasa, kalbu, rohani).
Dari tiga ciri pokok ini muncullah
tiga segi utama pendidikan, yaitu:
1. Pembinaan jasmani, kesehatan, dan keterampilan (daerah
psikomotor);
2. Pembinaan akal (daerah kognitif);
3. Pembinaan hati (daerah efektif).
Dilihat dari
segi fungsi dari setiap segi pendidikan tersebut, para ahli berpendapat bahwa
setiap segi pembinaan itu haruslah berfungsi dalam seluruh aspek kepribadian
anak didik. Sejalan dengan itu maka setiap segi pembinaan haruslah:
1. Difahami (kognitif);
2. Diterima (afektif);
3. Diamalkan (psikomotor).
Dari tujuan pendidikan pada tingkat umum,
mungkin dapat disebut tujuan pendidikan universal, ini diturunkan tujuan
pendidikan setiap negara.[3]
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa
menggambarkan manusia yang baik menurut pandangan hidup (falsafat dan agama)
yang dianut oleh bangsa itu. Tujuan pendidikan nasional Indonesia menggambarkan
kualitas manusia yang baik menurut
pandangan bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia manusia yang baik ialah
manusia pembangunan yang Pancasilais, sehat jasmani dan rohani, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan bertanggung jawab,
dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan
kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa
dan sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaksud didalam Undang-Undang
Dasar 1945 (ket.MPR No.IV/1973 Bab IV).
Tujuan pengajaran khusus dirumuskan dan
ditetapkan oleh guru yang bersangkutan.
Dengan demikian itu diharapkan tujuan pendidikan nasional itu dapat terlaksana dan tercapai secara efektif. Artinya hasil pendidikan secara aktual itu diharapkan sama dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan secara nasional. Susunan sistem tujuan tersebut juga memberikan kemungkinan penyesuaian administrasi yang sepadan dengan kepentingan dan ciri-ciri tingkat tujuan.[4]
Dengan demikian itu diharapkan tujuan pendidikan nasional itu dapat terlaksana dan tercapai secara efektif. Artinya hasil pendidikan secara aktual itu diharapkan sama dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan secara nasional. Susunan sistem tujuan tersebut juga memberikan kemungkinan penyesuaian administrasi yang sepadan dengan kepentingan dan ciri-ciri tingkat tujuan.[4]
Tujuan
Institusional
Tujuan
Institusional adalah tujuan yang hendak dicapai melalui tingkat dan jenis
pendidikan tertentu misalnya tujuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), tujuan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan lain-lain. Tujuan Instusional
ini diturunkan dari tujuan pendidikan nasional tadi disesuaikan dengan tingkat
dan jenis lembaga (institusi) pendidikan tertentu. Tujuan pada tingkat
instusional tidak mungkin dan tidak boleh menyimpang dari tujuan pendidikan
pada tingkat nasional, sama halnya dengan tujuan pendidikan nasional tidak akan menyimpang dari tujuan pendidikan
universal.
Perhatikanlah
tujuan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berikut ini (keputusan
Menteri P dan K No.008-D/U/1975 pasal 4):menguasai hasil pendidikan:
a.
Menjadi warga
negara yang baik sebagai manusia utuh, sehat kuat lahir batin;
b.
menguasai
hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan pendidikan di Sekolah Dasar;
c.
Memiliki
bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan untuk
terjun ke masysrakat.
Tujuan inilah yang merupakan ciri umum
manusia yang baik setelah ia tamat dari SMP. Tujuan ini disebut tujuan umum pendidikan SMP, karena
memang sangat umum. Tujuan ini diajarkan ke dalam tujuan khusus pendidikan SMP
sebagai berikut:
a.
Di Bidang
Pengetahuan:
1.
Memiliki
pengetahuan tentang agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2.
Memiliki
pengetahuan tentang dasar-dasar kenegaraan dan pemerintahan sesuai dengan UUD
1945;
3.
Memiliki
pengetahuan dasar tentang kependudukan, kesejahteraan keluarga dan kesehatan;
4.
Mengetahui
pengetahuan dasar dalam bidang matematetika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris;
5.
Memiliki
pengetahuan tentang berbagai fungsi unsur kebudayaan dan tradisi nasional.
b.
Di Bidang
Ketrampilan:
1.
Menguasai
cara belajar dengan baik;
2.
Memiliki
keterampilan memecahkan masalah sederhana dengan sistematis;
3.
Memiliki
keterampilan membaca/memahami isi bacaan sederhana yang berguna baginya dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
4.
Memiliki
keterampilan dan kebiasaan berolah raga;
5.
Memiliki
keterampilan dalam bidang kepemimpinan dan keterampilan pravokasional, sesuai
dengan minat dan bakatnya serta kebutuhan lingkungannya.
c.
Di Bidang
Nilai dan Sikap:
1.
Menerima dan
melaksanakan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
2.
Menerima dan
melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
dianutnya;
3.
Mencintai
sesama manusia, bangsa dan lingkungan sekitarnya;
4.
Memiliki
sikap demokratis dan tenggang rasa, memiliki rasa tanggung jawab dalam
pekerjaan dan masyarakat;
5.
Memiliki
minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan, memiliki kesadaran,
disiplin, patuh pada peraturan yang berlaku, bebas dan jujur;
6.
Memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap kritis,
rasional dan objektif dalam memecahkan masalah, memiliki sifat hemat dan
produktif, serta mamiliki kesadaran menghargai waktu.[5]
Tujuan Kurikular
Tujuan kurikular adalah tujuan pendidikan
yang harus dicapai oleh bidang studi. Kita ambil SMP sebagai contoh. Di dalam
kurikulum SMP 1975 disebutkan bahwa tujuan umum pendidikan SMP ada tiga buah
faktor yang telah ditulis diatas dan dicapai melalui pendidikan sembilan buah
bidang studi (bidang kurikular), yaitu:
1.
Bidang studi
Agama;
2.
Bidang studi
Moral-Pancasila;
3.
Bidang studi
Olah Raga dan Kesehatan;
4.
Bidang studi
Kesenian;
5.
Bidang studi
Bahasa;
6.
Bidang studi
IPS;
7.
Bidang studi
IPA;
8.
Bidang studi
Matematika;
9.
Bidang studi
Ketrampilan;
Isi sembilan
bidang itulah yang merupakan materi pokok kegiatan interaksi sehari-hari selama
tiga tahun di SMP dalam rangka merealisasikan tujuan khusus pendidikan SMP.[6]
Tujuan
Pendidikan Islam
Tujuan pendidiakn Islam yaitu untuk membimbing
, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan
terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam. Pendidikan Islam pada hakekatnya mengandung arti dan peranan yang
sangat luas, arti dan peranan tersebut sejalan dengan aspek-aspek pengembangan
menjadi sarana garapan para pendidik Islam mempunyai pengertian yang sama bahwa
pendidikan Islam mencakup aspek-aspek:
1.
Pendidikan
keagamaan;
2.
Pendidikan
akliah dan ilmiah;
3.
Pendidikan
akhlak dan budi pekerti;
4.
Pendidikan
jasmani dan kesehatan.[7]
Dari pendapat Hasan Langgulung tersebut
dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada
hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dari
dalam pribadi manusia yang diinginkan yang merupakan produk dari proses
kependidikan yang mempengaruhi dan menggejala dalam prilaku Islamiah. Hasan
Langgulung memberikan uraian tentang tujuan pendidikan Islam yang dibagi
menjadi tujuan akhir, tujuan khusus
dan tujuan umum.
a. Tujuan
Akhir Pendidikan Islam
Dalam proses kependidikan tujuan akhir
merupakan tujuan yang tertinggi yang akan dicapai pendidikan Islam, tujuan
terakhirnya merupakan kristalisasi nilai-nilai idealitas Islam yang diwujudkan
dalam pribadi anak didik. Maka tujuan akhir itu harus meliputi semua aspek pola
kepribadian yang ideal.
Dalam konsep Islam pendidikan itu
berlangsung sepanjang kehidupan manusia, dengan demikian tujuan akhir
pendidikan Islam pada dasarnya sejajar dengan tujuan hidup manusia dan
peranannya sabagai makhluk ciptaan Allah dan sebagi kholifah di bumi.
Sebagaimana diungkapkan Hasan Langgulung
bahwa “segala usaha untuk menjadikan manusia menjadi ‘abid inilah
tujuan tertinggi pendidikan dalam Islam”.[8]
Sebagaimana
firman Allah SWT :
وما خلقت الجنّ والإ نس
الاّ ليعبدون.
Artinya
: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.(Q.S.Adz-Dzariyat
:56).
Menjadi ‘abid merupakan perwujudan dari
kepribadian muslim, sehingga apabila manusia telah bersikap menghambakan diri
sepenuhnya kepada Allah berarti ia telah berada di dalam dimensi kehidupan yang
mensejahterakan hidup di dunia dan membahagiakan di akhirat, inilah tujuan
pendidikan Islam yang tertinggi.[9]
b. Tujuan Umum
Pendidikan Islam
Yang dimaksud dengan tujuan umum
pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah perubahan-perubahan yang
dikehendaki serta diusahakan oleh pendidikan untuk mencapainya, yang bersifat
lebih dekat dengan tujuan tertinggi tetapi kurang khusus jika dibandingkan
dengan tujuan khusus.
Dalam memberikan rumusan tujuan umum
pendidikan Islam ini, Hasan Langgulung tidak mengungkapkan pendapatnya sendiri
mengenai hal ini namun beliau mengutip beberapa pendapat dari tokoh-tokoh
pendidikan Islam seperti Al-Abrasyi, An-Nahlawi, Al- Jawali, rumusan ini
sebagaimana dituliskan dalam bukunya Hasan Langgulung “Manusia dan Pendidikan”
sebagai berikut :
Al-Abrasyi
dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan lima tujuan umum
bagi pendidikan Islam, yaitu :
1.
Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia.
2.
Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
3.
Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat.
4.
Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingin tahuan (curiosity) dan memungkinkan ia menggali ilmu
demi ilmu itu sendiri.
5.
Menyiapkan pelajar dari segi profesional, tekhnikal dan pertukangan supaya
dapat menguasai profesi tertentu, dan ketrampilan pekerjaan tertentu agar ia
dapat mencari rezeki dalam hidup di samping memelihara segi kerokhanian dan
keagamaan[10]
KESIMPULAN
Tujuan pendidikan yaitu untuk mengarahkan
kemanpuan dari dalam diri manusia menjadi satu, untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan pengajaran/latihan bagi perananya dimasa yang akan
datang sesuai dengan keagamaan. Dan dalam pendidikan Islam bertujuan untuk
membentuk kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia indivisual dan sosial
serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya.
Tujuan proses pendidikan adalah untuk pengembangan
kepribadian manusia agar seluruh aspek ini terlaksana secara harmonis dan
sempurna di samping seluruh potensi manusia dapat terpadu untuk mencapai suatu
tujuan yang merupakan pangkal segala usaha, konsep tingkah laku dan getar
perasaan hati. Dan para ahli pendidikan sepakat bahwa tujuan pendidikan ialah
manusia yang baik, maksudnya manusia yang mengerti mana yang baik dan yang
buruk, seperti yang telah disepakati bahwa ciri-ciri manusia yang baik itu
secara umum dapat dibagi tiga yaitu:
1. Badan sehat, kuat serta mempunyai keterampilan (aspek
jasmani);
2. Pikiran cerdas serta pandai (aspek akal);
3. Hati berkembang dengan baik (rasa, kalbu, rohani).
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang
amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang
hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan
penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang
hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di
alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda
dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan
pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan
tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Metodik Khusus
Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Al-Husna,
1986.
M
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer,
Jakarta: AMZAH, 2006.
Al-Qur’an, Surat Adz-Dzariyat Ayat 56, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah
Penafsiran Al-Qur’an: Departemen Agama RI, 1989.
[2] Ahmad Tafsir, Metodik Khusus
Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992, hlm. 14.
[3] Ahmad Tafsir, Metodik Khusus
Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992, hlm. 14-15.
[4] Ahmad Tafsir, op. cit., hlm.
16.
[5] Ahmad Tafsir, op. cit., hlm.
17-18.
[6] Ahmad Tafsir, op. cit., hlm.
19.
[7] M Yatimin Abdullah, Studi Islam
Kontemporer, Jakarta: AMZAH, 2006,
hlm. 336-337.
[8] Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Al-Husna,
1986, hlm. 57.
[9] Al-Qur’an, Surat Adz-Dzariyat
Ayat 56, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan
Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an: Departemen Agama RI, 1989, hlm.
862.